Jumat, 05 Oktober 2012

my inspiration



PRIYO OKTAVIANO


PRIYO OKTAVIANO : Menggabungkan Unsur Tradisional & Modern
Dikenal sebagai salah satu disainer muda yang senang dan bangga bisa menampilkan berbagai koleksi bernuansa tradisional digabungkan dengan nuansa modern. Redaksi WeddingAs Magz dan WeddingAs.com, ingin berbagi lebih jauh siapa Priyo Oktaviano.

Mengikuti perkembangan jaman, terutama bagi kalangan desainer adalah sebuah keharusan. Begitu juga dengan Priyo Oktaviano. Meskipun selalu rajin menampilkan fashion dengan nuansa serba modern, Priyo tetap memiliki identitas dan keunikan khas Indonesia. Dan ini terlihat dalam puncak perhelatan Jakarta Fashion & Food Festival (JFFF) 2012, yang berlangsung di kawasan Kelapa Gading. Dalam Fashion extravaganza, Priyo adalah desainer yang menutup rangkaian peragaan busana. Dan pada perhelatan kali itu, Priyo tampil menghadirkan hasil karyanya dengan tema 'Palais Royal'.
“Ini sejalan dengan tema JFFF 2012 yaitu 'INNOFASHION'. Tema yang saya usung merupakan interpretasi saya akan kekayaan budaya nusantara dan saya olah sejalan dengan karya mode dan kuliner dengan sentuhan tren gaya hidup masa kini,” ujar Priyo yang cukup rajin menggelar show tunggalnya dengan menampilkan berbagai koleksi bernuansa modern.
Karyanya dalam JFFF 2012, diakui Priyo banyak terinspirasi dari film 'Shanghai Tang'. Di sini, Priyo menggabungkan antara kebudayaan China dan Jawa ke dalam busana ready to wear rancangannya. Sebanyak 27 set busana wanita dan 8 set busana pria dipersembahkan dalam tiga bagian (sequence).
Pada sequense pertama ditampilkan berbagai cheongsam yang didominasi warna merah maroon dan gold. Pada sequence kedua Priyo menghadirkan busana nuansa adat Jawa klasik dengan dominasi warna gold, hitam dan putih. Sedangkan di sequence akhir, ditampilkan busana dengan perpaduan adat Jawa dan China berupa gaun cocktail, cheongsam serta kebaya.
Kain songket Bali buatan tangan atau handmade, menjadi pilihan Priyo untuk rancangannya. “Bahan yang dipakai 70 persen songket Bali, selebihnya menggunakan linen, katun dan chiffon,” ujar desainer lulusan Esmod Paris itu saat konferensi pers di Media Center Harris Hotel Kelapa Gading, Jakarta Utara.
Bagi yang suka akan rancangan Priyo, akan jelas terlihat cutting-an busana yang simple. Seperti yang ia desain pada songket Bali. “Kain songket bali itu sudah penuh dan ramai. Jadi, cutting-nya sebaiknya memang tidak lagi ramai. Karena justru akan menjadi tidak cantik dan tidak indah,” tutur Priyo.  (USR/Foto: Eddy Bogel)


http://rockthetrend.com/shopping/anna-dello-russo-for-hm-singapore/#.UG1B8w4Y4Ps.facebook