Selasa, 25 Desember 2012

produck technopreuneur

bulan desember ini kelompok kami mendapat anggota baru :D ally syaefudin dan halimah agustina anggota baru kami :D .
kami menjual produk-produk fashion yang kami dapatkan dari beberapa brand.

berikut produk kami :


Rp.90.000

Rp.100.000

Rp.90.000

Rp.150.000

Rp.100.000

Rp.100.000

Rp.75.000

Rp.75.000

Rabu, 12 Desember 2012

kegiatan technopreuneur

* kegiatan memotong bahan
ini adalah kegiatan memotong bahan yang sudah di beli dan akan di jadikan menjadi sebuah produk.


kain yang telah di potong dan akan di jadikan menjadi kerudung fashmina dan pelengkapnya seperti ciput .

ini contoh hasil produk yang telah jadi .



berikut cash flow bulan november :

1
PEMASUKAN

Modal Awal
100000
35000
70000
90000

Pinjaman





Penjualan

40000
20000
60000

Jumlah (A)
100000
75000
90000
150000
2
PENGELUARAN

Bahan
55000




Transportasi
10000
5000

10000

Bunga





Jumlah (B)
65000


10000

RESUME

A-B
35000
70000
90000
140000

hasil bulan november kurang memuaskan di karenakan anggota kami semakin berkurang dan kegiatan produksi terabaikan.

kegiatan di sub kampus 10 november 2012



Pada tanggal 10 November 2012 kegiatan di sub kampus itu adalah MERAJUT.
sebelumnya kami emang belum pernah ada kegiatan merajut saat di kampus maupun saat di bangku sekolah..
kami belajar merajut oleh bu dini, bu cucu dan bu wulan.
bu dini adalah guru yang sangat terampil dalam kegiatan merajut. dia banyak berinovasi dan kreatif. barang yang sudah beliau beli pun terkadang di reka ulang dan di tambah pernak-pernik cantik. agar lebih terlihat lebih menarik.
tetapi belum juga ngerti udah di kasih tugas merajut 10 bunga , hihi
katanya sih mau di pamerankan di jakarta..
seru banget kegiatan ini jadi tidak terlalu membosankan,
harus penuh ketelitian dan kerapihan..








bu dini memberi pinjam buku tentang tutorial merajut,



ini adalah rajutan yang akan dijadikan syal, dan yang dikerjakan oleh bu wulan



Senin, 03 Desember 2012

B.A.T.I.K


Jenis-jenis batik

BATIK LUKIS/CANTING

Teknik ini paling banyak digunakan kerana ia menjimatkan masa.Banyak kain batik dapat dihasilkan melalui satu skrin dan proses penghasilannya adalah berkali-kali ganda lebih cepat daripada proses batik blok dan batik canting.Disebabkan proses menghasilkanbatik skrin tidak menggunakan lilin, hasilnya kelihatan kurang hidup dan tidak mempunyai kesan lilin.Batik skrin tidak dianggap sebagaibatik tulen kerana semua batik yang dihasilkan menggunakan skrin yang sama adalah serupa.Teknik membatik sama seperti teknik cetakan skrin ( cetakan sutera saring)

BATIK BLOK/TERAP
Batik blok juga dikenali sebagai batik trap atau batik capBlok kayu yang mempunyai corak timbul digunakan untuk menerap lilin cair ke atas kain.Kain batik blok mempunyai kesan retak (retak seribu) disebabkan kesan warna akibat proses merenyuk kain untuk mengeuarkan lilin Kelebihan proses cetakan ini ialah ia dapat menghasilkan banyak batik dengan menggunakan blok yang sama.Setiap hasil batik blok dianggap batik tulin kerana setiap kali terapan dibuat, kesan garisan lilin yang dihasilkan adalah berbeza.

BATIK SKRIN
Teknik ini paling banyak digunakan kerana ia menjimatkan masa.Banyak kain batik dapat dihasilkan melalui satu skrin dan proses penghasilannya adalah berkali-kali ganda lebih cepat daripada proses batik blok dan batik canting. Disebabkan proses menghasilkan batik skrin tidak menggunakan lilin, hasilnya kelihatan kurang hidup dan tidak mempunyai kesan lilin. Batik skrin tidak dianggap sebagai batik tulen. semua batik yang dihasilkan menggunakan skrin yang sama.

Oleh kerana Batik skrin atau dikenali juga sebagai batik cetak tidak menggunakan lilin maka satu alat yang dikenali sebagai Kelongsong Stensil (funnel pen) yang berbentuk kon di gunakan dengan Kelongsong stensil ini diisi cecair laker yang bertindak seperti lilin. Ia digunakan untuk melukis corak pada kain pemidang skrin mengikut pecahan motif dan warna.

BATIK PELANGI


Dikenali sebagai batik ikat dan celup. Dihasilkan dengan cara mencelup kain yang telah diikat ke dalam pewarna cair. Warna yang cerah dicelup dahulu diikuti dengan warna yang gelap. Hasil corak batik jenis ini biasanya berbentuk bulatan-bulatan yang berwarna-warni. Proses penghasilan batik ini tidak menggunakan bahan lilin.



Rabu, 21 November 2012

kegiatan mengajar



Kegiatan mengajar di laksanakan pada tanggal 19 dan 20 november 2012, saya mengajar di smkn 9 bandung.
saya mengangajar anak-anak kelas 2 dan kelas 3 .
saya mengajar drawing fashion, lebih ke tekniknya aja sihh ,
pertamanya sangat gerogi takutnya anak-anaknya tidak menerima kita,

karna saya sudah berpengalaman belajar disana maka saya mengerti mereka kaya gimana, dan saya bisa mengajak mereka belajar tetapi tidak membosankan.

di setiap pembelajaran saya dan rekan-rekan memberikan materi dan di akhiri dengan memberikan Quis.. saya dan rekan-rekan melakukannya dengan cara pendekatan dengan anak-anak,
anak-anak emang berbeda karakternya, ada yang gamau di kasih tau, tapi ada juga yang menerimanya dengan senang hati :D

ini ada muridnya yang desainnya baguss, tetapi lebih ke ARTnya, anak ini bernama KENIABI kelas XII busana 1.. tetapi anak ini susah di kasih tau.. mungkin udah ngerasa bisa..








Jumat, 05 Oktober 2012

my inspiration



PRIYO OKTAVIANO


PRIYO OKTAVIANO : Menggabungkan Unsur Tradisional & Modern
Dikenal sebagai salah satu disainer muda yang senang dan bangga bisa menampilkan berbagai koleksi bernuansa tradisional digabungkan dengan nuansa modern. Redaksi WeddingAs Magz dan WeddingAs.com, ingin berbagi lebih jauh siapa Priyo Oktaviano.

Mengikuti perkembangan jaman, terutama bagi kalangan desainer adalah sebuah keharusan. Begitu juga dengan Priyo Oktaviano. Meskipun selalu rajin menampilkan fashion dengan nuansa serba modern, Priyo tetap memiliki identitas dan keunikan khas Indonesia. Dan ini terlihat dalam puncak perhelatan Jakarta Fashion & Food Festival (JFFF) 2012, yang berlangsung di kawasan Kelapa Gading. Dalam Fashion extravaganza, Priyo adalah desainer yang menutup rangkaian peragaan busana. Dan pada perhelatan kali itu, Priyo tampil menghadirkan hasil karyanya dengan tema 'Palais Royal'.
“Ini sejalan dengan tema JFFF 2012 yaitu 'INNOFASHION'. Tema yang saya usung merupakan interpretasi saya akan kekayaan budaya nusantara dan saya olah sejalan dengan karya mode dan kuliner dengan sentuhan tren gaya hidup masa kini,” ujar Priyo yang cukup rajin menggelar show tunggalnya dengan menampilkan berbagai koleksi bernuansa modern.
Karyanya dalam JFFF 2012, diakui Priyo banyak terinspirasi dari film 'Shanghai Tang'. Di sini, Priyo menggabungkan antara kebudayaan China dan Jawa ke dalam busana ready to wear rancangannya. Sebanyak 27 set busana wanita dan 8 set busana pria dipersembahkan dalam tiga bagian (sequence).
Pada sequense pertama ditampilkan berbagai cheongsam yang didominasi warna merah maroon dan gold. Pada sequence kedua Priyo menghadirkan busana nuansa adat Jawa klasik dengan dominasi warna gold, hitam dan putih. Sedangkan di sequence akhir, ditampilkan busana dengan perpaduan adat Jawa dan China berupa gaun cocktail, cheongsam serta kebaya.
Kain songket Bali buatan tangan atau handmade, menjadi pilihan Priyo untuk rancangannya. “Bahan yang dipakai 70 persen songket Bali, selebihnya menggunakan linen, katun dan chiffon,” ujar desainer lulusan Esmod Paris itu saat konferensi pers di Media Center Harris Hotel Kelapa Gading, Jakarta Utara.
Bagi yang suka akan rancangan Priyo, akan jelas terlihat cutting-an busana yang simple. Seperti yang ia desain pada songket Bali. “Kain songket bali itu sudah penuh dan ramai. Jadi, cutting-nya sebaiknya memang tidak lagi ramai. Karena justru akan menjadi tidak cantik dan tidak indah,” tutur Priyo.  (USR/Foto: Eddy Bogel)